a

Halaman

Sabtu, 12 Januari 2013

Laporan Kimia - Larutan Asam, Basa dan Larutan Netral

I.            Judul Percobaan       : Larutan asam, basa dan larutan Netral.

II.         Tanggal Percobaan   : 30 Mei 2012

III.             Tujuan Percobaan    : Membedakan larutan asam, larutan basa,dan larutan netral dengan indikator asam,basa.

IV.             Alat                             :
·         Pipet tetes
·         Plat tetes
·         Gelas
·         Lakmus merah
·         Lakmus biru
Bahan                                     :
·         Air sabun
·         Larutan garan
·         Air jeruk
·         Asam cuka
·         Air tanah
·         Air got
·         Air abu
·         Air kapur

V.         Cara Kerja                 :
1.      Memasukkan masing-masing larutan dalam gelas kemudian memberi nama pada masing-masing gelas agar tidak tertukar.
2.      Meletakkan potongan lakmus merah dan lakmus biru pada plat tetes.
3.      Menetesi lakmus merah dan lakmus biru dengan larutan larutan yang sama.
4.      Mengamati perubahan warna yang terjadi.
5.      Melakukan cara 2,3 dan 4 pada setiap larutan yang diuji.
6.      Mencatat hasil pengamatan pada tabel pengamatan.

VI.             Data Pengamatan      :
No
Sampel
Perubahan Warna
Lakmus Merah
Lakmus Biru
1
Air sabun
Merah
Biru
2
Larutan garam
Merah
Biru
3
Air jeruk
Merah
Merah
4
Air tanah
Merah
Biru
5
Air got
Biru
Biru
6
Air abu
Biru
Biru
7
Air kapur
Biru
Biru
8
Asam cuka
Merah
Merah

VII.          Analisis Data              :
                         1.            Air sabun
Lakmus merah dan lakmus biru tidak menunjukkan adanya perubahan warna, itu artinya air sabun merupakan larutan netral.
namun menurut teori larutan sabun merupakan Larutan Netral.
                         2.            Larutan garam
Larutan garam juga merupakan larutan netral sehingga tidak mempengaruhi warna pada kertas lakmus merah maupun lakmus biru.



                         3.            Air jeruk
Pada kertas lakmus merah, air jeruk tidak merubah warna merah pada kertas lakmus. Sedangkan pada kertas lakmus biru air jeruk dapat merubah warna kertas menjadi berwarna merah, itu artinya air jeruk merupakan asam.
                         4.            Air tanah
Air tanah merupakan larutan netral, terbukti dengan tidak berubahnya warna kertas lakmus merah dan biru.
                         5.            Air got
Lakmus biru tidak menunjukkan adanya perubahan warna sedangkan pada lakmus merah, warna berubah menjadi biru. Air got merupakan contoh larutan basa di lingkingan sekitar kita.
                         6.            Air abu
Air abu juga merupakan larutan basa terbukti dengan membirukan kertas lakmus merah, sedangkan lakmus biru tidak berubah warna.
                         7.            Air kapur
Air kapur merupakan larutan basa sehingga dapat membirukan kertas lakmus merah dan tidak merubah warna kertas lakmus biru.
                         8.            Asam cuka
 Asam cuka merupakan contoh larutan asam sehingga dapat memerahkan kertas lakmus biru dan tidak merubah warna kertas lakmus merah.

Ketidak cocokan antara teori dan praktek, mungkin disebabkan karena kesalahan bahan dan kurangnya ketelitian dan kelihaian dalam praktikum kami.

VIII.       Kesimpulan                :
Larutan asam dapat memerahkan kertas lakmus biru dan tidak dapat mengubah warna kertas lakmus merah.
Larutan basa dapat membirukan kertas lakmus merah dan tidak dapat mengubah warna kertas lakmus biru.
Larutan netral tidak dapat mengubah warna kertas lakmus merah mapun biru.

Laporan Kimia - Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi


I.                   Judul Percobaan       : Pengaruh Suhu Terhadap Laju Reaksi

II.                Tanggal Percobaan   : 30 November 2011

III.             Tujuan Percobaan    : Menganalisis pengaruh suhu terhadap laju reaksi.

IV.             Alat                             :
Ø  Gelas kimia 100 mL
Ø  Pembakar spiritus
Ø  Termometer
Ø  Kaki tiga dan kasa
Ø  Stopwatch

Bahan                                     :
Ø  Larutan HCl
Ø  Larutan Na2S2O3

V.                Cara Kerja                 :
1.      Buatlah tanda siolang pada sehelai kertas.
2.      Masukkan 25 mL larutan Na2S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia. Letakkan gelas kimia itu di atas kertas bertanda silang. Ukur suhu larutan dan catat. Tambahkan 2,5 mL larutan HCl 2 M ukur dan catat waktu yang dibutuhkan sejak pertambahan larutan HCl sampai tanda silang tidak terlihat lagi.
3.      Masukkan 25 mL larutan Na2S2O3 0,2 M ke dalam gelas kimia yang lain. Panaskan hingga 10° C di atas suhu pertama, catat suhu itu. Letakkan gelas kimia ini di atas kertas bertanda silang. Kemudian tambahkan 2,5 mL larutan HCl 2 M dan catat waktunya seperti di atas.

VI.             Data Pengamatan      :
No
Cara Kerja
Hasil Pengamatan
1
Larutan Na2S2O3
Suhu 30° C
2
Larutan Na2S2O3 + Larutan HCl
Membutuhkan waktu 10,64 detik
3
Larutan Na2S2O3
Larutan Na2S2O3 40° C + Larutan HCl
Suhu 40° C
Membutuhkan waktu 5,68 detik

VII.          Analisis Data              :
                        Pertambahan suhu dalam suatu reaksi menyebabkan waktu untuk bereaksi menjadi lebih cepat, itu artinya laju reaksi pertambahan besar.
Diket : T1 = 30° C                   t1 = 10 s
                        T2 = 40° C                   t2 = 5 s

V1 =  =  = 0,1
V2 =  =  = 0,2
T1 = 30° C mempunyai laju reaksi V1 = 0,1
T2 = 40° C mempunyai laju reaksi V2 = 0,2
V2 = n . V1
0,2 = n . 0,1
n = 2
Dari uraian di atas kenaikan 10° C yakni pada suhu 40° C yang semula 30° C laju reaksinya dua kali bertambah besar.

VIII.       Kesimpulan                :
                        Semakin tinggi suhu, maka laju reaksinya akan semakin cepat. Pada umumnya laju reaksi menjadi 2 kali lebih besar jika suhu dinaikkan 10° C.

cc


BiBie